Cara mengatasi Writer Block

02.15

Writer’s block adalah kondisi saat seorang penulis “kehilangan” kemampuannya untuk menulis. Ditandai dengan kesulitan untuk memulai atau menyelesaikan suatu tulisan. Kondisi ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor misalnya sakit fisik, depresi, perceraian, atau tekanan finansial.
Bisa juga karena seorang penulis merasa tulisannya tidak cukup bagus/berguna, meski sebenarnya tidak demikian adanya. Writer’s block juga bisa terjadi saat seorang penulis mengalami kesuksesan besar pada karya sebelumnya, sehingga mengemban tekanan besar untuk bisa menghasilkan karya lain yang tak kalah sukses.
Hal utama yang dapat dilakukan oleh seorang penulis saat mengalami writer’s block adalah dengan tetap mencoba untuk menulis, meskipun tak ada ide yang menurut Anda cukup baik untuk diutarakan. Tulislah apa saja yang terlintas di otak  tanpa harus memedulikan kesalahan ketik, logika cerita, dan sebagainya. Jika tulisan sudah selesai, barulah Anda “boleh” memikirkan hal-hal di atas dan menyuntingnya.
Jadwalkan waktu untuk menulis setiap harinya dan berikan target seberapa banyak tulisan harus dibuat.
Targetnya tak perlu tinggi-tinggi, cukup 500 kata sehari, namun lakukan secara konsisten. Anda akan menemukan sebuah naskah novel utuh di akhir bulan. Selain itu, sesekali tanamkan pikirkan bahwa menulis adalah profesi bukan sekadar seni. Anda akan merasa menulis adalah tugas Anda dan Anda harus profesional. Jika Anda mengalami sindrom ini karena terlalu banyak ide dalam benak dan bingung mana yang harus dieksekusi lebih dulu, cobalah catat ide-ide yang Anda punya. Lalu buatlah kategori dan organisir ide-ide tersebut.
Mengganti suasana tempat  dan cara menulis juga membantu Anda mengatasi writer’s block.
Misalnya Anda terbiasa menulis dengan laptop di kamar, sesekali Anda bisa mengubah kebiasaan ini. Anda bisa cukup hanya membawa buku notes dan duduk-duduk di teras rumah atau sambil ngopi di kafe, biasanya ide akan lebih mengalir lancer.
Setiap penulis pemula maupun gaek pernah mengalami writer’s block setidaknya sekali dalam sejarah karir menulisnya. Sebagai penulis, jangan sepelekan sindrom ini. Sebagian besar penulis menganggap writer’s block adalah bencana  karena bisa disamakan dengan mampetnya kreativitas dan blokade atas inovasi. Jika menulis adalah hidup dan mati Anda, lawanlah writer’s block dengan terus menulis, meski Anda sedang tak ingin melakukannya.

Sumber : http://www.bundainbiz.com/tips-mengatasi-writers-block.html

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe